Youtube Memasukkan Algoritma Baru Untuk Mengukur Kesuksesan Video

YouTube adalah salah satu platform paling populer di dunia. Yang sedang berkata, telah ada banyak kontroversi untuk algoritmanya. Kritikus mengincar Youtube karena kesalahan metrik yang diandalkannya untuk menilai kesuksesan video. Namun, sepertinya Youtube akhirnya bekerja untuk menjawab kritiknya.

Dari waktu menonton hingga "waktu menonton berkualitas"

Seperti yang dilaporkan Bloomberg, Youtube sedang mengerjakan algoritme baru yang akan membantu mengukur kesuksesan video. “Perubahan tersebut diharapkan untuk memberi penghargaan pada video yang lebih cocok bagi pengiklan dan publik yang lebih luas, dan membantu YouTube menangkal kritik bahwa layanannya membuat ketagihan dan korosif secara sosial,” tambah Bloomberg. Metrik juga akan memastikan bahwa video yang tidak pantas dikesampingkan. Selain itu, video dengan penonton yang sangat kecil tetapi aktif yang memberikan daya tarik yang layak juga akan terpengaruh.

Youtube telah mendapat banyak kritik karena mempromosikan konten beracun, dengan gagal menghentikan penyebarannya. Langkah Youtube ini jelas ditujukan untuk mengekang masalah-masalah tersebut di atas. Algoritme saat ini yang digunakan Youtube berasal dari tahun 2012. Saat ini, keberhasilan video hanya ditentukan oleh waktu tonton video tersebut. Namun, metrik baru ini berfokus pada "waktu menonton berkualitas", bukan hanya waktu menonton. Melengkapi metrik akan menjadi metrik "waktu total di situs". Seorang juru bicara Youtube menekankan pentingnya perubahan tersebut. Perubahan tersebut akan memastikan bahwa clickbait dan konten yang menyinggung terpinggirkan, yang sebelumnya tidak terjadi.

Kesuksesan video tidak hanya memengaruhi rekomendasi yang didapat di Youtube. Metrik ini juga mengatur bagaimana "YouTube menampilkan video di hasil penelusuran, menjalankan iklan, dan membayar pembuat video". Karenanya, dua metrik baru ini tidak akan berdampak signifikan pada seluruh komunitas, jika kita mengikuti apa yang diklaim YouTube. Youtube masih mengerjakan algoritme ini, dengan kombinasi "perangkat lunak dan karyawan", sehingga meningkatkan kompleksitas keseluruhan proses. Seberapa besar dampaknya masih harus dilihat.

Facebook Twitter Google Plus Pinterest