Competition Commission India (CCI) Meluncurkan Investigasi Terhadap Dugaan Praktik Predator Google India
Praktik monopoli tidak dianjurkan di mana-mana karena perilaku predator perusahaan terhadap pesaing dan pelanggan. Di era teknologi ini, beberapa perusahaan telah menjadi terlalu besar untuk pasar, dan karenanya praktik mereka menjadi identik dengan Monopoli yang berfungsi. Amazon, Facebook, Google, dan Apple telah dituduh melakukan praktik semacam itu di AS dan Uni Eropa. Departemen Kehakiman di AS baru-baru ini memulai kasus antitrust terhadap Google.
Sekarang Komisi Persaingan Usaha India (CCI) telah memulai penyelidikan terhadap Google Play dan Google Pay di India. Menurut Pengembang XDA, CCI memulai penyelidikan terhadap Google India yang diduga menggunakan Google Play untuk mendukung bisnisnya yang lain. Kasus serupa terhadap Google dan Apple telah terjadi di seluruh dunia. Masalah muncul ke permukaan ketika pengembang India mengeluh tentang pemotongan 30% pada pembayaran yang terjadi melalui Google Play Store. Padahal hal di atas sebenarnya merupakan bagian dari syarat dan ketentuan yang harus dipatuhi setiap orang sebelum menggunakan layanan Play / App Store. Para pengembang berpendapat bahwa jumlah 'pajak' cukup tinggi.
Hal lain yang perlu diperhatikan di sini adalah bagaimana Google mencoba mendorong sistem pembayarannya sendiri Google Pay kepada konsumen India. Setiap kali seseorang mencari aplikasi pembayaran di Play Store, Google Pay akan ditampilkan lebih dulu daripada aplikasi yang mereka cari. CCI juga akan menyelidiki tuduhan tentang cara Google mempromosikan bisnisnya dengan menandainya sebagai "aplikasi teratas" atau "Pilihan Pengguna / Editor".
Terakhir, diharapkan investigasi sebenarnya merupakan akibat dari penghapusan Paytm aplikasi dari Play Store. Beberapa minggu yang lalu, Google menghapus Paytm dari tokonya, dengan alasan pelanggaran kebijakan tentang Perjudian dan praktik pembayaran.